Agama Islam
adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dengan agama inilah Allah menutup agama-agama sebelumnya. Allah telah
menyempurnakan agama ini bagi hamba-hambaNya. Dengan agama Islam ini pula Allah
menyempurnakan nikmat atas mereka. Allah hanya meridhoi Islam sebagai agama
yang harus mereka peluk. Oleh sebab itu tidak ada suatu agama pun yang diterima
selain Islam.
Allah ta’ala
berfirman,
مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ
مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَكِن رَّسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ
اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيماً
“Muhammad
itu bukanlah seorang ayah dari salah seorang lelaki diantara kalian, akan
tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para Nabi.” (QS. Al Ahzab: 40)
Allah ta’ala
juga berfirman,
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ
دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِيناً
“Pada hari
ini Aku telah sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan Aku telah cukupkan
nikmat-Ku atas kalian dan Aku pun telah ridha Islam menjadi agama bagi kalian.” (QS. Al Maa’idah: 3)
Allah ta’ala
juga berfirman,
إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللّهِ
الإِسْلاَمُ
“Sesungguhnya
agama yang benar di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali Imran: 19)
Allah ta’ala berfirman,
وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ
دِيناً فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Dan barang
siapa yang mencari agama selain Islam maka tidak akan pernah diterima darinya
dan di akhirat nanti dia akan termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Ali ‘Imran: 85)
Allah ta’ala
mewajibkan kepada seluruh umat manusia untuk beragama demi Allah dengan memeluk
agama ini. Allah berfirman kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي
رَسُولُ اللّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعاً الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ
لا إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ يُحْيِـي وَيُمِيتُ فَآمِنُواْ بِاللّهِ وَرَسُولِهِ
النَّبِيِّ الأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ
تَهْتَدُونَ
“Katakanlah:
Wahai umat manusia, sesungguhnya aku ini adalah utusan Allah bagi kalian semua,
Dialah Dzat yang memiliki kekuasaan langit dan bumi, tidak ada sesembahan yang
haq selain Dia, Dia lah yang menghidupkan dan mematikan. Maka berimanlah kalian
kepada Allah dan Rasul-Nya seorang Nabi yang ummi (buta huruf) yang telah
beriman kepada Allah serta kalimat-kalimat-Nya, dan ikutilah dia supaya kalian
mendapatkan hidayah.” (QS. Al
A’raaf: 158)
Di dalam
Shahih Muslim terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan dari jalur Abu Hurairah radhiallahu
‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda
yang artinya, “Demi Zat yang jiwa Muhammad berada di tangannya. Tidaklah ada
seorang manusia dari umat ini yang mendengar kenabianku, baik yang beragama
Yahudi maupun Nasrani lantas dia meninggal dalam keadaan tidak mau beriman
dengan ajaran yang aku bawa melainkan dia pasti termasuk salah seorang penghuni
neraka.”
Hakikat
beriman kepada Nabi adalah dengan cara membenarkan apa yang beliau bawa dengan
disertai sikap menerima dan patuh, bukan sekedar pembenaran saja. Oleh sebab
itulah maka Abu Thalib tidak bisa dianggap sebagai orang yang beriman terhadap
Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam walaupun dia membenarkan ajaran yang
beliau bawa, bahkan dia berani bersaksi bahwasanya Islam adalah agama yang
terbaik.
Agama Islam
ini telah merangkum semua bentuk kemaslahatan yang diajarkan oleh agama-agama
sebelumnya. Agama Islam yang beliau bawa ini lebih istimewa dibandingkan
agama-agama terdahulu karena Islam adalah ajaran yang bisa diterapkan di setiap
masa, di setiap tempat dan di masyarakat manapun. Allah ta’ala berfirman kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ
بِالْحَقِّ مُصَدِّقاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِناً
“Dan Kami
telah menurunkan kepadamu Al Kitab dengan benar sebagai pembenar kitab-kitab
yang terdahulu serta batu ujian atasnya.” (QS. Al Maa’idah: 48)
Maksud dari
pernyataan Islam itu cocok diterapkan di setiap masa,
tempat dan masyarakat adalah dengan berpegang teguh dengannya tidak akan pernah
bertentangan dengan kebaikan umat tersebut di masa kapan pun dan di tempat
manapun. Bahkan dengan Islamlah keadaan umat itu akan menjadi baik. Akan tetapi
bukanlah yang dimaksud dengan pernyataan Islam itu cocok bagi setiap masa,
tempat dan masyarakat adalah Islam tunduk kepada kemauan setiap masa, tempat
dan masyarakat, sebagaimana yang diinginkan oleh sebagian orang.
Agama Islam
adalah agama yang benar. Sebuah agama yang telah mendapatkan jaminan
pertolongan dan kemenangan dari Allah ta’ala bagi siapa saja yang berpegang
teguh dengannya dengan sebenar-benarnya. Allah ta’ala berfirman,
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ
بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ
الْمُشْرِكُونَ
“Dia lah Zat
yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa Petunjuk dan Agama yang benar
untuk dimenangkan di atas seluruh agama-agama yang ada, meskipun orang-orang
musyrik tidak menyukainya.” (QS. Ash Shaff: 9)
Allah ta’ala
berfirman,
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا
مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم فِي الْأَرْضِ كَمَا
اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي
ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْناً
يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئاً وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ
فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Allah
benar-benar telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman serta beramal
salih diantara kalian untuk menjadikan mereka berkuasa di atas muka bumi
sebagaimana orang-orang sebelum mereka telah dijadikan berkuasa di atasnya. Dan
Allah pasti akan meneguhkan bagi mereka agama mereka, sebuah agama yang telah
diridhai-Nya untuk mereka peluk. Dan Allah pasti akan menggantikan rasa takut
yang sebelumnya menghinggapi mereka dengan rasa tenteram, mereka menyembah-Ku
dan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apapun. Dan barangsiapa yang ingkar
sesudah itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An Nuur: 55)
Agama Islam
adalah ajaran yang mencakup akidah/keyakinan dan syariat/hukum. Islam adalah
ajaran yang sempurna, baik ditinjau dari sisi aqidah maupun syariat-syariat
yang diajarkannya:
1. Islam
memerintahkan untuk menauhidkan Allah ta’ala dan melarang kesyirikan.
2. Islam
memerintahkan untuk berbuat jujur dan melarang dusta.
3. Islam
memerintahkan untuk berbuat adil dan melarang aniaya.
4. Islam
memerintahkan untuk menunaikan amanat dan melarang berkhianat.
5. Islam
memerintahkan untuk menepati janji dan melarang pelanggaran janji.
6. Islam
memerintahkan untuk berbakti kepada kedua orang tua dan melarang perbuatan
durhaka kepada mereka.
7. Islam
memerintahkan untuk menjalin silaturahim (hubungan kekerabatan yang terputus)
dengan sanak famili dan Islam melarang perbuatan memutuskan silaturahim.
8. Islam
memerintahkan untuk berhubungan baik dengan tetangga dan melarang bersikap
buruk kepada mereka.
Secara umum
dapat dikatakan bahwasanya Islam memerintahkan semua akhlak yang mulia dan
melarang akhlak yang rendah dan hina. Islam memerintahkan segala macam amal
salih dan melarang segala amal yang jelek. Allah ta’ala berfirman,
إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ
وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاء ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ
وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“Sesungguhnya
Allah memerintahkan berbuat adil, ihsan dan memberikan nafkah kepada sanak
kerabat. Dan Allah melarang semua bentuk perbuatan keji dan mungkar, serta
tindakan melanggar batas. Allah mengingatkan kalian agar kalian mau mengambil
pelajaran.” (QS. An
Nahl: 90)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar